RIO DE JANEIRO – Final Piala Konfederasi 2013 mempertemukan Brazil versus Spanyol. Duet seru bakal ditunjukkan dua tim, Senin (1/7/2013) pukul 03.00 WIB disiarkan langsung TV One.
Berbagai analis mengunggulkan Brazil dibanding Spanyol dengan skor 2-1. Brazil di bawah asuhan pelatih Luiz Felipe Scolari hendak menghentikan laju lokomotif Spanyol di bawah polesan pelatih Vicente Del Bosque.
Duel antara dua pelatih kawakan meramu taktik strategi. Duel antara mereka yang tahu dan paham bahwa profesionalitas tidak sebatas di atas kertas.
Spanyol menorehkan segudang prestasi, juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Asa Brazil membuncah. Tuan rumah ingin menjadi tim pertama yang menyabet gelar Piala Konfederasi tiga kali secara beruntun, setelah merengkuhnya pada 2005 dan 2009.
Brazil tidak diguncang momok cedera pemain, begitu pula dengan Spanyol. Keduanya tampil dengan kekuatan penuh dalam duel di Maracana.
Siapa yang bakal menang? Sama-sama berpeluang, dan hanya ada satu tim yang dinobatkan menjadi juara, Juara terlahir bukan dari hasil berkongkalikong, melainkan beraksi di lapangan sarat adrenalin meraih menang.
Bagaimana kedua tim mampu lolos ke final? Brazil melewati laga demi laga secara konsisten. Berturut-turut, Brazil memukul Jepang 3-0 (15/6), mengalahkan Meksiko 2-0 (19/6), menundukkan Italia 4-2 (22/6), kemudian melaju ke final dengan memukul Uruguay 2-1 (26/6).
Lini pertahanan Brazil terbilang kokoh, hanya kemasukan tiga gol, sementara lini depan juga relatif produktif mencetak gol, sudah 11 gol mereka kemas dalam empat laga. Neymar dan Fred berbagi tiga gol, sedangkan Paulinho dan Jo menjaringkan sisanya.
Sementara, Spanyol seakan dibelai kemenangan demi kemenangan. Menundukkan Uruguay dengan skor 2-1 (16/6), Melibas Tahiti dengan 10 gol tanpa balas (20/6), menghajar Nigeria 3-0 (23/6), dan melenggang ke final dengan mengalahkan Italia lewat drama adu penalti 7-6 (27/6).
Analisis Brazil dan Spanyol:
Boleh dibilang kedua tim sama-sama kuat dalam bertahan dan trengginas dalam menyerang. Brazil punya penjaga gawang tangguh dalam diri Julio Cesar, dan dua bek terbaik di atmosfer sepak bola Eropa, yakni Thiago Silva dan David Luiz.
Di kubu Spanyol, grafik penampilan penjaga gawang Iker Casillas terus menanjak. Dia ditopang oleh dua palang pintu sarat pengalaman, yakni Gerard Pique dan Sergio Ramos.
Soalnya sekarang, baik Brazil maupun Spanyol menyimpan masalah di area full bek. Spanyol cenderung berpaling kepada lini pertahanan yang diisi oleh para pemain asal Barcelona. Dani Alves di skuad Brazil dan Jordi Alba (Spanyol). Keduanya kerapkali tergiur meninggalkan posnya.
Di lini depan, situasinya setali tiga uang. Apakah Spanyol harus menurunkan lagi Torres, sebagaimana ketika mereka melawan Italia? Penampilan pemain Chelsea ini semenjana saja. Pergerakannya juga kurang membawa dampak apa-apa bagi tim.
Bagi Sellecao, pilihan bertumpu kepada Fred. Apakah memang Fred sudah layak menyandang predikat sebagai “goal getter”, sementara penonton setia Maracana menyimpang kenangan akan kehebatan pemain legendaris Pele.
Di sektor gelandang, kedua tim bakal berduel habis-habisan. Spanyol mengandalkan tiga serangkai Barcelona, yakni Xavi, Iniesta, Busquets. Sedangkan Brazil menyodorkan Neymar dan Oscar, dengan didukung Paulinho.
Jelas bahwa laga berlangsung ketat, saling jual beli serangan, adu kokoh pertahanan. Yang tak kalah penting, duel final dua raksasa sepak bola global ini menjanjikan hiburan.
Spanyol berada di atas angin. Alasannya ada dua. Pertama, gelandang-gelandang Spanyol tampil lebih dinamis dan lebih kuat, bahkan lebih siap bertarung habis-habisan. Kedua, Spanyol punya mentalitas bertanding untuk menang.
Mereka juga telah lebur menjadi satu timnas yang siap membela negaranya. Mereka ditempa dari dua klub raksasa, masing-masing Barcelona dan Real Madrid.
Kalau saja terjadi drama adu penalti, dan ada perpanjangan waktu, maka tinggal berharap kepada “tangan Tuhan” dari Iker Casillas.
Prakiraan susunan pemain:
Brazil (4-2-3-1):
Julio Cesar (penjaga gawang), Marcelo, Thiago Silva, David Luiz, Dani Alvez, Paulinho, Hernanes, Neymar, Oscar, Hulk, Fred
Brazil (4-2-3-1):
Julio Cesar (penjaga gawang), Marcelo, Thiago Silva, David Luiz, Dani Alvez, Paulinho, Hernanes, Neymar, Oscar, Hulk, Fred
Spanyol (4-3-3):
Iker Casillas (penjaga gawang), Alvaro Arbeloa, Gerard Pique, Sergio Ramos, Jordi Alba, Xavi, Sergio Busquets, Iniesta, Pedro Rodriguez, Fernando Torres, David Villa.
Iker Casillas (penjaga gawang), Alvaro Arbeloa, Gerard Pique, Sergio Ramos, Jordi Alba, Xavi, Sergio Busquets, Iniesta, Pedro Rodriguez, Fernando Torres, David Villa.
0 komentar:
Post a Comment